• Home
  • Hi!
  • Thought
  • Review
  • Trip
instagram

The Random Journal

Nyadar gak sih kalo akhir-akhir ini di media sosial ribut mulu? Tiap hari ada aja komen-komen yang isinya ngata-ngatain orang, ngebully, fitnah dan hate speech lainnya.

Mungkin sebagian dari kita nganggapnya itu salah satu bagian dari kebebasan berpendapat. Tapi dalam ketentuan free speech, ujaran kebencian itu tidak dibenarkan. Malah pelaku hate speech bisa saja mendapatkan sanksi hukum.

Masalah-masalah yang dikomenin pake hate speech itu kadang sebenernya receh banget. Biasanya berita-berita infotainment gitu. Ada artis pindah agama, dikomenin. Yang satu lepas hijab, dinyinyirin. Artis A saingan sama artis B, yang gontok-gontokan fansnya. Saling serang, padahal bukan urusan mereka juga.

Komen-komen yang lebih jahat biasanya bisa dilihat dari berita-berita politik. Ingat dong waktu pilgub Jakarta media sosial ramenya kayak apa. Massa pendukung saling berantem, ngejelekin satu sama lain, ngomongnya kasar. Sesuatu yang sebenernya gak perlu dan gak patut dilakuin. Oke lah ya yang namanya pendukung pasti sebisa mungkin mendukung pilihannya, tapi kan gak perlu dengan cara-cara seperti itu. Selain itu, kadang kita gak bisa fair menilai sesuatu. Apalagi yang menyampaikannya adalah kubu lawan. Walopun pendapatnya bener tetep aja disalahin. Kasarnya sih, 'yang gue dukung pasti bener, kubu lawan selalu salah'. Jadilah comment war yang tidak berkesudahan --"

Kalo keadaan kita kayak gini terus, bukan hal yang mustahil kita akan kehilangan rasa toleransi dan empati ke orang lain karena yang dipikirkan cuma ego sendiri dan merasa paling bener. Padahal kalo kita bisa melihat permasalahan dari berbagai perspektif dan bisa menerima perbedaan, gak akan ada deh komen-komen kasar di media sosial. Perbedaan pendapat itu wajar, dan bisa disampaikan dengan bahasa yang sopan. Lebih jauh lagi mungkin bisa berdiskusi dan saling bertukar pikiran.

So guys, marilah dinginkan hati dan pikiran agar terciptanya kedamaian dalam berkomunikasi di media sosial dan jempol-jempol netizen di media sosial tidak lagi lebih menyeramkan daripada cerita horor.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
"Ngerem mulu lu, emang gak bosen?"
"Gaul dong, Ma. Stres ntar lu di rumah mulu"

Yup, kata-kata itu sering banget aku denger dari temen-temenku. Biasanya mereka ngomong kayak gitu kalo aku udah kelamaan bersemedi. Jadi mereka udah terlalu lama kehilangan radarku.

Actually, I'm an introvert. Aku bisa betah berhari-hari gak keluar rumah, sebisa mungkin menghindari sosialisasi secara langsung dengan orang lain, males jawab telfon, nunda-nunda bales chat dan gak bisa basa-basi. Karena hal-hal yang aku sebutin tadi, gak sedikit orang-orang yang salah paham dan menganggap aku sombong, anti sosial, pemalu, penyendiri dan hal-hal negatif lainnya.

Well, sebenernya aku gak kayak gitu. Aku gak anti sosial ato gak bisa bergaul secara sosial, hanya saja aku lebih nyaman berinteraksi dengan sedikit orang. Aku akan dengan senang hati keluar rumah untuk ketemuan sama orang yang bisa ngasih aku ilmu, wawasan, saran ato sesuatu yang bermanfaat. Dan bisa dipastikan lingkaran pertemanan seperti itu yang akan aku jaga. Soal aku gak begitu nyaman berinteraksi dengan banyak orang karena keramaian bisa bikin aku cepet capek dan sangat menguras energi.

Aku memang suka dengan keadaan tenang, sepi dan sering menyendiri (sampe ada temen yang bilang kalo aku itu manusia goa yang takut sama sinar matahari dan keramaian, haha) tapi percayalah aku menyendiri bukan tanpa tujuan. Menyendiri ini aku pakai untuk mengumpulkan energi. Aku kadang sebel kalo ada orang yang mengasihani aku karena senang menyendiri dan gak terlihat bahagia bagi mereka. Hey, I don't have to look happy to be happy.

Makhluk-makhluk introvert sepertiku juga sering disamakan dengan orang-orang yang pemalu, padahal introvert dan pemalu itu sesuatu yang berbeda. Introvert merupakan salah satu jenis temperamen manusia sedangkan pemalu adalah masalah kurangnya rasa percaya diri saat berada dalam situasi sosial. Jadi sebenarnya rasa malu itu gak cuma bisa terjadi pada orang introvert, orang ekstrovert pun bisa mengalaminya.

Dalam sebuah obrolan ato diskusi aku memang lebih banyak diam dan hanya berpartisipasi sebagai pendengar, tapi itu bukan berarti gak ngerti ato gak peduli, aku cuma memilah, apa dan kapan harus ngomong.

Nah, buat yang punya temen dengan karakter yang mirip-mirip denganku, pahami aja ya, mereka gak seaneh yang dipikirkan kok :))




Share
Tweet
Pin
Share
2 comments
Teknologi smartphone saat ini berdampak pada bermunculannya aplikasi-aplikasi mobile yang dapat memudahkan penggunanya dalam melakukan berbagai macam kegiatan, sebut saja aplikasi chatting, belanja online, travelling, news dan lain-lain.

Baru-baru ini aku men-download aplikasi mobile yang dapat digunakan untuk berkonsultasi mengenai kesehatan. Go Dok. Aplikasi berbasis android ini memiliki tagline 'Sehat itu Mudah'.


Proses download-nya mudah, untuk menikmati layanannya kita harus membuat akun terlebih dulu. Cukup dengan memasukkan nomor handphone, memverifikasi kode yang dikirimkan ke nomor handphone kita, kemudian mengisikan nama dan password, kita sudah bisa menggunakan aplikasi Go Dok.
Beberapa fitur yang dapat kita nikmati dari Go Dok ini antara lain 'Select Doctor' dimana kita bisa memilih ingin berkonsultasi dengan dokter yang mana. Di fitur 'Select Doctor' ini kita diberikan informasi berupa nama dokter, spesialisasi dokter dan practice hour dokter tersebut.

Fitur selanjutnya adalah fitur yang menjadi andalan aplikasi ini yaitu 'Ask Doctor'. Selain mendeskripsikan apa keluhan kita, di fitur ini kita juga bisa meng-upload foto CT scan. Tapi berdasarkan pengalaman menggunakan fitur ini, kelemahannya adalah respon yang lambat. Hal ini mungkin dikarenakan ketersediaan dokter yang 'berjaga' di jam-jam tertentu. Selain itu kelemahan lainnya adalah percakapan yang ditutup otomatis. Kalo ini ga tau deh karena apa.

Fitur lainnya adalah 'Article & Video'. Di fitur ini kita dapat membaca artikel-artikel tentang info sehat, gaya hidup, keluarga dan ragam penyakit.

Fitur 'Clinic & Lab' menampilkan berbagai klinik dan laboratorium yang bekerjasama dengan Go Dok. Informasi mengenai alamat kilinik dan laboratorium tertera di dalamnya. Oia, kita juga bisa dapat diskon loh kalo berkonsultasi di klinik dan laboratorium yang jadi mitra Go Dok.

Fitur terakhir dan yang masih belum bisa digunakan adalah 'Healthy Shop'. Fitur ini sih masih coming soon.
In my opinion sih aplikasi ini cukup bagus ya, lumayan lah kalo kita lagi sakit ringan, ga usah langsung buru-buru ke dokter, bisa tanya-tanya dulu sama dokter-dokter yang ada di Go Dok ini. Worth to have lah ya aplikasinya :)
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Kedai kopi menjadi tempat yang sedang banyak digandrungi saat ini. Tidak hanya di kota-kota besar, kedai kopi juga menjamur di kota-kota kabupaten. Seperti di kampungku, banyak kedai-kedai kopi bermunculan dengan ciri khasnya masing-masing. Salah satu kedai kopi yang sering dikunjungi oleh para pecinta kopi di Subang adalah Tuang Cafe.
Tuang Cafe
Kedai kopi yang terletak di Jalan Otto Iskandardinata No 98 ini bergaya modern minimalis. Saat memasuki kedai, mata kita langsung tertuju pada order table yang merangkap meja kerja Sang barista yang letaknya di center of room. Dinding kaca di ketiga sisinya membuat ruangan kedai terasa lebih luas. Sedangkan dinding di belakang order table dihiasi oleh mural hitam putih yang menciptakan kesan simpel. Meja dan kursi pengunjung yang ditata dengan apik menciptakan atmosfer yang nyaman.
Order table

Bagi pengunjung yang lebih menyukai berada di luar ruangan gak usah khawatir, Tuang Cafe menyediakan tempat di luar ruangan juga loh. Jika berkunjung pada malam hari suasana akan semakin terasa cozy dan membuat kita betah berlama-lama disana. And FYI, di Tuang Cafe tidak menyediakan fasilitas Wi-Fi, bisa dilihat deh infonya dari mural yang ada disana.




Menu di Tuang Cafe cukup beragam. Ada macam-macam kopi, teh, milkshake, makanan berat sampai snack. Harga yang ditawarkan pun sangat bersahabat. Untuk minuman kita hanya perlu mengeluarkan uang sekitar 12 ribu sampai 25 ribu. Menu favoritku di Tuang Cafe adalah Hot Americano (gak nanya ya? Ya udah lah ya...).
Espresso
Cafe Latte
Green Tea Latte
French Fries


Tuang Cafe
Jl. Otto Iskandardinata No.98 Karanganyar, Subang
16.00 - 23.00
Share
Tweet
Pin
Share
4 comments
Newer Posts
Older Posts

Slice of Lyfe

Labels

  • PERSONAL THOUGHT
  • POEM
  • REVIEW
  • TRIP

Popular Posts

  • Menjadi Seorang INFP
  • Pengalaman Mempunyai Akun Online Dating
  • Kursus Online di Udemy
  • MENIKAH.
  • Menikmati Kopi di Tuang Cafe

Blog Archive

  • ►  2019 (1)
    • ►  February 2019 (1)
  • ▼  2018 (32)
    • ►  December 2018 (1)
    • ►  September 2018 (1)
    • ►  August 2018 (2)
    • ►  July 2018 (5)
    • ►  June 2018 (7)
    • ►  May 2018 (5)
    • ►  April 2018 (3)
    • ►  March 2018 (3)
    • ►  February 2018 (1)
    • ▼  January 2018 (4)
      • Jempol Zaman Now
      • Manusia Goa
      • My Personal Doctor, Go Dok
      • Menikmati Kopi di Tuang Cafe
  • ►  2017 (11)
    • ►  December 2017 (11)
Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose