Menjadi Seorang INFP

by - May 27, 2018

Beberapa hari yang lalu setelah sahur, temanku nge-chat begini:

She : Bo, kamu INFJ kan?
Me : Nope
She : Ini ada artikel katanya INFJ itu populasi paling sedikit di dunia. Cuma 1%. Kirain kamu INFJ.
Me : Judgement-ku rendah banget. Aku sih INFP.
She : Ooh. Terus kalo aku apaan?
Me : 😔

Well, gak tau kenapa aku tertarik sekali sama yang namanya personality manusia. Kayaknya bakalan seru dan berguna banget kalo bisa tau kepribadian seseorang. Kita jadi bisa tau cara men-treat orang sesuai dengan personality-nya. Zaman sekarang orang-orang banyak banget kan ya yang berantem cuma gara-gara salah paham, nah dengan mengetahui kepribadian orang lain, kita bisa meminimalisir timbulnya konflik dan kesalah pahaman.

Udah pada tau dong dengan MBTI (Myers-Birggs Type Indicator)? Yup, psikotes yang dirancang untuk mengukur preferensi seseorang dalam melihat dunia dan membuat keputusan. Untuk saat ini, tes MBTI termasuk salah satu psikotes yang sering digunakan di dunia.

Oia salah satu temanku pernah bilang, "Manusia itu makhluk yang dinamis, jadi kepribadian seseorang bisa berubah." Oke, memang benar kalo manusia itu makhluk yang dinamis. Tapi menurutku perubahan tersebut terjadi karena adanya pengaruh lingkungan, kondisi bahkan tekanan yang dialami orang itu, simple-nya sih 'hanya menyesuaikan dengan keadaan'. Sedangkan sifat dasarnya tidak akan berubah. Sifat dasar ini dapat diketahui dengan cara melihat kecenderungan kita yang sesungguhnya, tanpa adanya tekanan dan pengaruh lingkungan. 

Oke, balik lagi ke MBTI. Menurut tes MBTI, aku termasuk orang dengan tipe INFP. Sebenernya aku sebel banget dengan tipe ini karena kesannya tuh lemah banget --". INFP - Introvert, Intuition, Feeling, Perceiving. Sebutan lain untuk manusia-manusia yang bertipe INFP ini antara lain, The Idealist (I'm not sure about this. Beberapa temen deket sih bilang gitu, tapi aku gak ngerasa, tapi kadang ngerasa juga sih. Eaaa labil 😝), Healer (Duuh nge-healing diri sendiri aja masih terseok-seok, haha), Dreamer (Iya banget! But as Lennon said 'You may say I'm a dreamer, but I'm not the only one' *jadi nyanyi, hihi).

Sebagai seorang INFP, aku sering dianggap sebagai orang yang pendiam, tidak ramah dan pemalu. Dalam berkomunikasi, aku cenderung berbicara dengan pelan dan merespon orang dengan lambat. Aku lebih suka mendengarkan daripada berbicara. Mungkin karena hal ini lah beberapa teman mempercayaiku sebagai tempat curhat mereka. Kalo kata temenku sih aku ini kayak tempat sampah, karena jadi tempat membuang dan menimbun masalah mereka. Haha

Komponen-komponen INFP juga membuatku menjadi orang yang peduli dengan orang lain. Peduli loh ya, bukan kepo 😝. Aku berusaha untuk memahami perasaan orang lain dan berempati atas apa yang orang lain alami. Aku juga bisa merasakan saat orang lain benar-benar menerimaku atau tidak.

Aku lebih suka menghabiskan waktu sendiri or with a few trusted friends. Aku menikmati saat tenggelam dalam buku, puisi, lirik atau perjalanan yang bisa memberiku asupan emosi yang kubutuhkan. Aku lebih menyukai kehidupan sederhana yang bermakna. Karena hal ini aku sering dibilang naif dan tidak realistis. Aku tidak tertarik untuk mendominasi orang lain. Aku sangat mendambakan kehidupan yang harmonis. Aku paling bete kalo liat ada orang yang semena-mena dan picik ke orang lain.

Aku adalah orang yang tidak mudah menceritakan masalah ke orang lain. Kalopun sampai cerita, aku akan memilih-milih hal yang menurutku wajar untuk diceritakan. Jadi ceritanya per-part. Makanya temen-temenku suka sebel karena kentang 'kena tanggung' kalo denger aku cerita. Kadang orang lain juga merasa difficult to know me. Di awal, untuk orang yang baru kenal sih mungkin aku sedikit tertutup, tapi kalo aku udah merasa klik, aku bisa bersikap lebih hangat dan terbuka. Malah aku bisa sangat perhatian.

Dipengaruhi oleh IF (Introvert, Feeling), saat mengambil keputusan, aku cenderung tidak menggunakan penalaran logis. Aku membuat keputusan hanya karena merasakan hal tertentu. Merasa bahwa keputusan tersebut terbaik buatku dan orang lain (jika keputusannya berhubungan dengan orang lain). Makanya kalo ada yang tanya apa alasanku dalam mengambil sebuah keputusan, aku ga bisa jawab dengan detail. Hehe

Ada sebuah artikel yang aku baca tentang random facts about INFP, katanya sih INFP itu great at reading people. Aku jadi ingat temenku yang suka minta aku untuk 'reading' karakter seseorang dari poto. 😆 Selain itu katanya INFP overly shy, self-blame, sangat peduli pada harga diri orang lain dan tau cara bagaimana menghargai orang lain. Karir yang cocok untuk INFP menurut artikel tersebut adalah penulis, pengajar, musisi, psikolog dan dokter jiwa.

Nah, kalo karakter MBTI kamu apa?



You May Also Like

3 comments

  1. Tes MBTI-nya dimana sih mbak? Jadi pengen nyoba nih...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, Mba. Bisa buka link ini https://www.16personalities.com/free-personality-test. Selamat mencoba :)

      Delete